Monday, December 30, 2019

Dr Hendrik Method Cara Mudah dalam Belajar

Para orangtua sering kali mengeluhkan bagaimana cara membantu pelajaran anak di sekolah mereka. Materi pelajaran yang hampir semua berbeda dari apa yang orangtua pelajari saat bersekolah dahulu menjadi salah satu faktor yang menyebabkan mereka kesulitan dalam memberikan bimbingan. Sementara para anak yang sudah terkondisikan dengan dunia serba instan tidak lagi mau dibawa ribet dengan teori-teori dan metode-metode belajar yang monoton.

Kata belajar bagi anak seolah menjadi momok yang menakutkan. Yang terbayang di benak anak adalah bahwa mereka harus duduk manis, menghadap papan tulis, dan mendengarkan penjelasan-penjelasan dari guru. Anak dipaksa untuk menerima semua penjelasan dari guru apa adanya. Seolah-olah guru adalah manusia sempurna yang tidak pernah salah, dan apapun yang keluar dari mulut mereka menjadi sesuatu yang mutlak dan harus dijalankan.

Padalah di sisi lain, para siswa telah memiliki banyak keahlian yang bahkan tidak dimiliki oleh guru. Guru bisa saja menguasai teori-teori berkaitan dengan mata pelajaran di sekolah. Namun, para siswa juga telah banyak menguasai pelajaran tersebut secara praktek. Sebagai contoh, Guru mengajarkan teori cara penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan berbagai macam tekniknya. Namun, ternyata siswa yang di rumahnya memiliki orangtua sebagai wirausahawan yang setiap hari berkutat dengan hitung-hitungan sudah menguasai materi tersebut secara praktek.

Kini hadir Dr. Hendrik Method, sebuah metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh semua yang peduli dengan pendidikan. Para guru, orangtua, dan siapa pun yang memang ingin mendapatkan kemudahan dalam memberikan bimbingan belajar bagi para siswa akan sangat tebantu dengan metode ini. Saat ini Dr. Hendrik Method di bawah lembaga Smartedu telah merilis Buku Smartedu Seri 1 yang mengajarkan cara mengajarkan materi tambah, kurang, kali, dan bagi tingkat dasar.

Di dalam buku ini dikupas tuntas cara yang dapat orangtua/guru pakai untuk mengajarkan tambah, kurang, kali, dan bagi tingkat dasar.
Silahkan simak beberapa penjelasan dari buku tersebut:


Anda pun dapat memperoleh buku tersebut dengan melakukan pemesanan. Silahkan hubungi Noor Daswan (0817208915).

Bagi Anda yang berminat menyebarluaskan buku-buku yang diterbitkan oleh Smartedu dipersilahkan untuk menghubungi nomor yang sama. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh pada saat Anda menjadi distributor buku-buku Smartedu, di antaranya:

  1. Mendapatkan potongan harga Rp 10.000,-
  2. Bisa mengikuti Training Of Trainer, yang selanjutnya bisa menjadi Trainer Smartedu dengan bimbingan langsung dari Dr. Hendrik
  3. Mendapatkan bagi hasil dari keuntungan penjualan smartedu secara nasional, Indeks Penjualan Nasional dari 10% s.d. 30%
  4. Berpeluang membuka Rumah Pintar Smartdedu (RPS) dengan pembimbingan
  5. Mengadakan pelatihan dengan keuntungan 100%
  6. dan banyak lagi keuntungan lainnya


Contoh proposal pengajuan kerjasama pelatihan Smartedu dengan sekolah download di sini.

Mengisi Liburan dengan Kegiatan Positif

Liburan adalah perpindahan dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain. Terkadang kita tidak menyadari bahwa dalam liburan tersebut ternyata kegiatan kita lebih padat dari pada kegiatan rutinitas kita sebelumnya. Dalam hal ini kita tidak merasa kelelahan atau kepenatan dengan kegiatan tersebut. Hal tersebut dikarenakan perasaan senang yang timbul walaupun kegiatan tersebut melelahkan dan menguras banyak energi.
Bagi anak-anak kegiatan liburan sangat dinantikan. Libur dari kegiatan rutin belajar mengajar di ruang kelas yang membosankan. Mereka merasa hadirnya liburan merupakan saat di mana mereka dapat melupakan masa-masa belajar rutin yang harus melibatkan proses membaca, mendengarkan, menghapal dan lain sebagainya. Namun terkadang aktifitas di dalam mengisi liburan mereka sangat bertolak belakang dengan pola pendidikan dan pengasuhan yang telah dibina oleh guru di sekolah. Hal tersebut menjadikan anak benar-benar melupakan materi pelajaran dan pendidikan sehingga pada gilirannya mereka kembali beraktifitas, semua materi-materi tersebut seolah terlupakan.
Dalam rangka memanfaatkan momen liburan ini, MI Cikapayang menggulirkan Kegiatan Liburan Bersama Alquran. Kegiatan tersebut tidak hanya dilaksanakan di dalam ruangan kelas, namun juga dilaksanakan di luar ruangan. Bentuk kegiatan yang akan dijalankan selama 3 (tiga) hari ini diharapkan dapat menumbuh kembangkan kecintaan Anak-anak terhadap pembelajaran Alquran. Di samping itu, siswa diarahkan agar tidak melupakan materi-materi pembelajaran Alquran yang telah berjalan di kelas masing-masing.
Keberhasilan program ini sangat tergantung kepada kerjasama antara pihak sekolah (kepala Madrasah dan guru), Yayasan, Komite Madrasah, Orangtua, dan juga siswa. Tentunya saja kegiatan ini akan lebih maksimal jika semua pihak turut serta berperan aktif dalam mewujudkannya.
Akhirnya kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung terwujudnya kegiatan ini teriring do’a Jazakumullah Khairan.




Kumpulan Soal PAS Tematik Kelas VI

Berikut saya tampilkan kumpulan soal Penilaian Akhir Semester (PAS) 1 untuk siswa kelas 6 yang bersumber dari sekolahdasar.net. Soal-soal yang sangat kaya dengan pengembangan materi ini cocok sebagai latihan bagi para siswa dalam memperkaya materi pelajarannya. Silahkan diunduh agar dapat dipelajari sendiri. Selamat Belajar!


  1. Soal Ulangan Semester 1 Kelas 6 Tema 1 Selamatkan Makhluk Hidup.pdf
  2. Soal Ulangan Semester 1 Kelas 6 Tema 2 Persatuan dalam Perbedaan.pdf
  3. Soal Ulangan Semester 1 Kelas 6 Tema 3 Tokoh dan Penemuan.pdf
  4. Soal Ulangan Semester 1 Kelas 6 Tema 4 Globalisasi.pdf
  5. Soal Ulangan K-13 Kelas 6 Semester 1 Tema 5 Wirausaha.pdf

Semoga bermanfaat!

Tuesday, December 24, 2019

Kisi-Kisi USBN SD Tahun Pelajaran 2019/2020

Ujian sekolah berstandar nasional sekolah dasar dan madrasah ibdtidaiyah (SD/MI) tahun pelajaran 2019/2020 dalam bentuk kurikulum irisan, atau jelasnya kurikulum 2006 (KTSP) dan kurikulum 2013 (K13) dengan mapel Matematika, IPA dan Bahasa Indonesia, garis-garis besar dalam bentuk kisi-kisi materi yang akan di masukkan dalam soal ujian USBN ini seperti dibawah ini.
Demikian Kisi-kisi SD/MI untuk tahun pelajaran 2019/2020. Semoga bermanfaat

RINGKASAN KAIFIYAT SHALAT GERHANA

Oleh : Abu Alifa Shihab
Jika terjadi gerhana bulan/matahari (khusuf dan kusuf) maka disunnahkan :
  1. Memperbanyak dzikir, istighfar, takbir, sedekah dan amal shalih. Sebagaimana sabda Nabi saw :Oleh karena itu, bila kaliannya melihat, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, shalat dan bersedekahlah. (Muttafaqun ‘alaihi).
  2. Keluar menuju masjid untuk menunaikan shalat gerhana berjama’ah, sebagaimana disebutkan dalam hadits:Maka Rasulullah saw keluar menuju masjid, kemudian beliau berdiri, selanjutnya bertakbir dan sahabat berdiri dalam shaf di belakangnya. (Muttafaqun ‘alaihi).
  3. Wanita keluar untuk ikut serta menunaikan shalat gerhana, sebagaimana dalam hadits Asma’ binti Abu Bakr ra berkata:Aku mendatangi ‘Aisyah istri Nabi saw tatkala terjadi gerhana matahari. Aku melihat orang-orang berdiri menunaikan shalat, demikian pula ‘Aisyah aku melihatnya shalat… (Muttafaqun ‘alaihi).
  4. Shalat gerhana (matahari dan bulan) tanpa adzan dan iqamah, akan tetapi diseru untuk shalat pada malam dan siang dengan ucapan “ash-shalâtu jâmi’ah” (shalat akan didirikan), sebagaimana disebutkan dalam hadits Abdullah bin ‘Amr ra, ia berkata:Ketika terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah saw diserukan “ash-shalatu jâmi’ah” (sesungguhnya shalat akan didirikan). (HR Bukhâri).
  5. Khutbah setelah shalat, sebagaimana disebutkan dalam hadits, ‘Aisyah ra berkata:
Sesungguhnya Nabi saw , tatkala selesai shalat, dia berdiri menghadap manusia lalu berkhutbah. (HR Bukhâri).
Sementara tidak ada perbedaan di kalangan ulama, bahwa shalat gerhana dua raka’at. Hanya saja, para ulama berbeda pendapat dalam hal tata cara pelaksanaannya. Dalam masalah ini terdapat dua pendapat yang berbeda.
Pendapat pertama. Imam Mâlik, Syâfi’i, dan Ahmad, mereka berpendapat bahwa shalat gerhana ialah dua raka’at. Pada setiap raka’at ada dua kali berdiri, dua kali membaca, dua ruku’ dan dua sujud. Pendapat ini berdasarkan beberapa hadits, di antaranya hadits Ibnu ‘Abbas ra , ia berkata:
Telah terjadi gerhana matahari pada zaman Nabi saw , maka beliau shalat dan orang-orang ikut shalat bersamanya. Beliau berdiri sangat lama (seperti) membaca surat al-Baqarah, kemudian ruku’ dan sangat lama ruku’nya, lalu berdiri, lama sekali berdirinya namun berdiri yang kedua lebih pendek dari berdiri yang pertama, kemudian ruku’, lama sekali ruku’nya namun ruku’ kedua lebih pendek dari ruku’ pertama. (Muttafaqun alaih)
Hadits kedua, dari ‘Aisyah ra, ia berkata :
Bahwasanya Rasulullah saw pernah melaksanakan shalat ketika terjadi gerhana matahari. Rasulullah berdiri kemudian bertakbir kemudian membaca, panjang sekali bacaannya, kemudian ruku’ dan panjang sekali ruku’nya, kemudian mengangkat kepalanya (i’tidal) seraya mengucapkan: “Sami’allahu liman hamidah,” kemudian berdiri sebagaimana berdiri yang pertama, kemudian membaca, panjang sekali bacaannya namun bacaan yang kedua lebih pendek dari bacaan yang pertama, kemudian ruku’ dan panjang sekali ruku’nya, namun lebih pendek dari ruku’ yang pertama, kemudian sujud, panjang sekali sujudnya, kemudian dia berbuat pada raka’at yang kedua sebagimana yang dilakukan pada raka’at pertama, kemudian salam… (Muttafaqun ‘alaihi).
Pendapat kedua. Abu Hanifah berpendapat bahwa shalat gerhana ialah dua raka’at, dan setiap raka’at satu kali berdiri, satu ruku dan dua sujud seperti halnya shalat sunnah lainnya. Dalil yang disebutkan Abu Hanifah dan yang senada dengannya, ialah hadits Abu Bakrah, ia berkata:
Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah saw, maka Rasulullah keluar dari rumahnya seraya menyeret selendangnya sampai akhirnya tiba di masjid. Orang-orang pun ikut melakukan apa yang dilakukannya, kemudian Rasulullah saw shalat bersama mereka dua raka’at. (HR Bukhâri, an-Nasâ‘i).
Dari pendapat di atas, pendapat yang kuat ialah pendapat pertama (jumhur ulama’), berdasarkan beberapa hadits shahih yang menjelaskan hal itu. Karena pendapat Abu Hanifah Rahimahullah dan orang-orang yang sependapat dengannya, riwayat yang mereka sebutkan bersifat mutlak (umum), sedangkan riwayat yang dijadikan dalil oleh jumhur (mayoritas) ulama adalah muqayyad. Syaikh al-Albâni Rahimahullah berkata : “Ringkas kata, dalam masalah cara shalat gerhana yang benar ialah dua raka’at, yang pada setiap raka’at terdapat dua ruku’, sebagaimana diriwayatkan oleh sekelompok sahabat Nabi saw dengan riwayat yang shahih”.
Ringkasan tata cara shalat gerhana sebagai berikut.
  1. Bertakbir, membaca doa iftitah, ta’awudz, membaca surat al-Fâtihah, dan membaca surat panjang.
  2. Ruku’ dengan ruku’ yang panjang.
  3. Bangkit dari ruku’ (i’tidal) seraya mengucapkan : Sami’a-llohuliman hamidah ..
  4. Tidak sujud (setelah bangkit dari ruku’ pertama), akan tetapi membaca surat al-Fatihah dan surat yang lebih ringan dari yang pertama.
  5. Kemudian ruku’ lagi dengan ruku’ yang panjang, hanya saja lebih ringan dari ruku’ yang pertama.
  6. Bangkit dari ruku’ (i’tidal) seraya mengucapkan : Sami’al-llohu liman hamidah
  7. Kemudian sujud, lalu duduk antara dua sujud, lalu sujud lagi.
  8. Kemudian berdiri ke raka’at kedua, dan selanjutnya melakukan seperti yang dilakukan pada raka’at pertama.
  9. Setelah sujud kedua dirakaat yang kedua, maka tahiyat akhir
  10. Mengucapkan salam
  11. Kemudian Khutbah atau mendengarkan khutbah
Demikian secara ringkas penjelasan tentang shalat gerhana, semoga bermanfaat. Allohu A’lam

Sumber: http://persisjakarta.com/2018/01/28/ringkasan-kaifiyat-shalat-gerhana/

Jadwal Resmi USBN/US/UN SD (Sekolah Dasar) Berdasarkan POS Tahun 2020


Halo adik adik yang baik hati. Pada Kesempatan Kali ini admin ingin memposting Jadwal Prediksi Resmi USBN/US/UN untuk sekolah dasar (SD) Berdasarkan POS tahun 2020. Jadwa ini hanya sementara dan bisa berubah ubah sesuai ketentuan dari Pemerintah dalam menyelenggarakan Ujian Nasional. Untuk itu adik adik persiapkan dengan matang belajar sendiri maupun belajar berkelompok dengan teman-teman dan bisa mengikuti LES privat. Agar Ujian Nasiona dapat diraih dengan semaksimal mungkin dan bisa memilih sekolah selanjutnya dengan keinginan kita sendiri.

Oiya, Seperti yang kita ketahui Bersama bahwasanya Sejak tahun 2014, Ujian Nasional untuk tingkat SD telah dihapuskan dan diganti dengan Ujian Sekolah (US). US tingkat SD dan sederajat disusun oleh Pemerintah Provinsi erkoordinasi dengan pemerintah Kota/Kabupaten an berdasarkan kisi-kisi dari Kemendikbud. Jadwal US SD dan sederajat dilaksanakan pada tanggal 2 hingga 4 Mei 2020. Mata pelajaran yang diujiankan adalah Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Untuk jadwal UN susulan tingkat SD dan sederajat dilaksanakan pada tanggal 6 hingga 8 Mei 2020.

Jadwal Resmi USBN/US/UN SD (Sekolah Dasar) Berdasarkan POS Tahun 2020
Jadwal Resmi USBN/US/UN SD (Sekolah Dasar) Berdasarkan POS Tahun 2020

Sebagai bahan persiapan menjelang Ujian Nasioanl 2020 diharapkan siswa siswi rajin belajar dari materi-materi yang telah dipelajari di sekolah, beajar dari kisi-kisi soal UN 2020 agar hasil Ujian Nasional dapat memuaskan dan mendapatkan hasil terbaik.

Dinas Pendidikan Sragen memastikan sudah siap menggelar Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)  tingkat SD/MI 2019/2020. Pelaksanaan USBN sendiri dijadwalkan mulai tanggal 2-4 Mei 2019 ini.


“Untuk jadwal USBN SD 3-5 Mei sedangkan USBN susulan mulai 6-8 Mei 2020,” papar Kabid Pendidikan Dasar,  Kusmanto belum lama ini.

Untuk penyusunan naskah soal sendiri mengacu pada Prosedur Operasi Standar Penyelanggaraan USBN Tahun 2019/2020 yang dikirim dari pusat.

Jadwal USBN/US/UN SD (Sekolah Dasar)

NoUjianHari, TanggalSesiPukulMuatan Mata Pelajaran
1USBNKamis, 29 April 2020Sesi 108.00 - 10.00Bahasa Indonesia
2USBNJum'at, 30 April 2020Sesi 208.00 - 10.00Matematika
3USBNSabtu, 1 Mei 2020Sesi 308.00 - 10.00Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


Jadwal Susulan USBN/US/UN SD (Sekolah Dasar)

NoUjianHari, TanggalSesiPukulMuatan Mata Pelajaran
1USBNSenin, 6 Mei 2020Sesi 108.00 - 10.00Bahasa Indonesia
2USBNSelasa, 7 Mei 2020Sesi 208.00 - 10.00Matematika
3USBNRabu, 8 Mei 2020Sesi 308.00 - 10.00Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Seperti yang kami singgung di atas, bahwa informasi yang kami sajikan di sini bersumber dari laman puspendik. Jadi jadwal yang masih kosong, menandakan bahwa belum ada jadwal secara resmi dikeluarkan oleh puspendik dan akan segera kami perbarui jika sudah ada. Halo adik adik, Bagaimana kabarnya? sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian nasional? kalau masih belum persiapkan dari sekarang ya adik.

Sumber: https://www.bospedia.com/2019/02/jadwal.usbn.us.un.sd.html

Nadiem Minta para Ahli di BSNP Ikuti Pakem Merdeka Belajar

BY  · DECEMBER 13, 2019

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memberikan arahan kepada Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) terkait penyusunan standar bagi siswa-siswi Indonesia.
Arahan itu diberikan dalam rangka menyokong program ‘Merdeka Belajar’ yang tengah digalakkan Kemendikbud.Kepada para ahli di BSNP, Nadiem menjelaskan kompetensi-kompetensi apa saja yang diperlukan siswa di masa ini. Katanya, kompetensi itu mulai dari kreativitas, kemampuan daya kolaborasi, daya pikir kritis, logika, pemecahan masalah hingga kemampuan untuk berempati.Untuk itu, Nadiem meminta agar para anggota BSNP menggali betul ihwal standar yang dinilai diperlukan murid itu, untuk kemudian bisa menyusun suatu standar yang memungkinkan siswa mencapai kompetensi yang dibeberkan di atas.
“Kalau memang konsepnya ‘merdeka belajar’, dan itu arah kita, kita harus tahu kita mau menciptakan manusia seperti apa. Pertama itu dulu, punya kapabilitas apa di masa depan. Menurut saya tantangan masa depan dengan kompleksitasnya yang sangat tinggi, membutuhkan beberapa core kompetensi. Itu adalah kreativitas, kemampuan bekerja sama, critical thinking, computional logic (atau) kemampuan problem solving atau memecahkan masalah, kemampuan berempati,” ungkap Nadiem saat memberi sambutan di Century Park Hotel, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (13/12).
Mendikbud Nadiem Makarim, diskusi publik BSNP
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim beri sambutan dalam diskusi publik BSNP, Jakarta, Jumat (13/12). Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Nadiem mengatakan, untuk mencapai hal tersebut, BSNP perlu mengevaluasi setiap kerangka standar yang disusun dengan pertanyaan terkait sasaran standar tersebut. Sasaran tersebut, kata Nadiem, melibatkan dua unsur di dalamnya, yaitu guru dan murid.
“Jadi kita harus pastikan setiap kali kita menulis kompetensi dasar nasional, baik itu standar kurikulum, standar isi, standar proses, standar prasarana, semua standar itu harus difilter dengan satu pertanyaan: ini apa gunanya bagi murid di masa depan,” bebernya.Selanjutnya untuk guru-guru, Nadiem meminta agar standar-standar yang disusun,mestilah jelas dan bisa diterima dengan baik oleh guru-guru. Harapannya yaitu agar guru bisa mengartikulasikan standar itu dengan baik kepada murid.“Kedua, pada saat kita menulis kompetensi dasar, kita harus menanyakan siapa yang terjemahkan ini? Itu adalah guru. Jadi format dari standar nasional kita yang berhubungan dengan pembelajaran, utamanya itu adalah guru,” ujarnya.Terkait guru, Nadiem menekankan pentingnya penguatan kompetensi guru, khususnya dalam mengartikulasikakan standar-standar itu di dalam ruang kelas. Penguatan itu utamanya bagi guru-guru di daerah-daerah, yang dalam hal daya literasi bisa saja lebih tertinggal daripada guru-guru di kota-kota.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
“Jadinya kalau bapak ibu menulis KD (kompetensi dasar) dan KI (kompetensi inti), melakukan FGD (focus group discussion) kepada guru-guru, bukan guru-guru di kota, tapi guru-guru di daerah. Bagaimana mereka menginterpretasikan itu, guru-guru di sekolah yang sosio-ekonominya rendah, waktu mereka membaca kalimat itu mereka mengerti nggak langsung maksud dari kompetensi itu?” tutur Nadiem.
Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Kemendikbud tengah menggalakkan program ‘merdeka belajar’ bagi siswa-siswi Indonesia.Sebelumnya, dalam pertemuan bersama kepala Dinas Pendidikan dari seluruh Indonesia, Nadiem menjelaskan ada empat program pokok kebijakan pendidikan ‘Merdeka Belajar’. Program tersebut meliputi perubahan pada Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), UN, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi.“Empat program pokok kebijakan pendidikan tersebut akan menjadi arah pembelajaran ke depan yang fokus pada arahan Presiden dan Wakil Presiden dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” jelas Nadiem pada pertemuan di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (11/12).
Berita: Kumparan.com

9 Prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu yang Wajib Guru SD Pahami

Guru harus merencanakan dan melaksanakan pembelajaran agar dapat mengakomodasi siswa Pembelajaran tematik terpadu merupakan konsep dasar dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada kurikulum 2013 di jenjang SD yang sudah diatur dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Pembelajaran Tematik Terpadu dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran terpadu. 

Adapun prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu adalah sebagai berikut: 1. Peserta didik mencari tahu, bukan diberi tahu; 2. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan kompetensi melalui tema yang paling dekat dengan kehidupan peserta didik; 3. Terdapat tema yang menjadi pemersatu sejumlah kompetensi dasar yang berkaitan dengan berbagai konsep, keterampilan, dan sikap; 4. Sumber belajar tidak terbatas pada buku; 5. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun berkelompok sesuai dengan karakteristik kegiatan yang dilakukan; 6. Guru harus merencanakan dan melaksanakan pembelajaran agar dapat mengakomodasi siswa yang memiliki perbedaan tingkat kecerdasan, pengalaman, dan ketertarikan terhadap suatu topik; 7. Kompetensi Dasar mata pelajaran yang tidak dapat dipadukan dapat diajarkan tersendiri; 8. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences) dari hal-hal yang konkret menuju ke abstrak; 9. Pembelajaran tematik yang dirancang dalam silabus bukan merupakan urutan pembelajaran, melainkan bentuk pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar guru dapat melakukan penyesuaikan. 

Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai pemersatu beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka. Perpaduan tersebut memberikan pengalaman yang bermakna dan pemahaman konsep bagi peserta didik. Pemahaman dari berbagai konsep diperoleh dari pengalaman langsung yang menghubungkan satu konsep dengan konsep lain yang telah dikuasainya. Sedangkan pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu berawal dari tema yang telah ditentukan atau dikembangkan oleh guru yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. 

Dalam pembelajaran terpadu tersebut guru dituntut harus terampil dalam memadukan beberapa mata pelajaran dan menampilkannya dalam bentuk tema serta subtema. Tematik terpadu memadukan minimal 2 (dua) mata pelajaran dan disebut dengan muatan mata pelajaran. Pembelajaran tematik terpadu di dalam kelas dibantu dengan buku guru dan buku siswa. Lihat: Kendala Penerapan Pembelajaran Tematik di SD Pada buku guru telah dipetakan dalam satu subtema pembelajaran yang akan dipelajari peserta didik dalam 6 (enam) kali pembelajaran. Setiap pembelajaran memuat minimal 2 (dua) muatan mata pelajaran sesuai dengan konsep tematik terpadu. 

Pada satu subtema juga sudah dipetakan dalam satu Pembelajaran (PB) muatan mata pelajaran yang akan dipelajari oleh peserta didik. Pertemuan muatan mata pelajaran dalam satu PB diikat oleh tema dan subtema, misalnya pada pembelajaran 1 di sana terdapat muatan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Seni Budaya (SBD), dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Khusus untuk kelas IV, V dan VI ada dua mata pelajaran yang berdiri sendiri tidak terikat dengan tema dan subtema yaitu: Matematika dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK). Tema dan subtema tersebut telah dituangkan dalam buku guru dan buku siswa kurikulum 2013.

Sumber: https://www.sekolahdasar.net/2019/12/9-prinsip-pembelajaran-tematik-terpadu.html

POSISI BENDA PADA BIDANG KOORDINAT

  Untuk mengunduh file silahkan klik di sini