Tuesday, March 31, 2020

Rotasi dan Revolusi Bulan

Ketika kita mengamati Bulan pada malam hari yang cerah, kadang terlihat seperti sabit, kadang separuh, dan kadang penuh. Tahukah kalian penyebabnya? Sama halnya seperti Bumi, Bulan juga selalu bergerak. Pergerakan Bulan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu gerakan berputar pada porosnya, gerakan mengelilingi Bumi, dan gerakan bersama Bumi mengelilingi Matahari.
a. Rotasi Bulan
Rotasi bulan adalah gerak perputaran Bulan pada porosnya. Waktu yang diperlukan Bulan untuk sekali berotasi adalah 29,5 hari atau satu bulan. Bulan berotasi dari Barat ke Timur. Oleh karena itu, kita selalu melihat sisi yang sama setiap kali melihat Bulan.
b. Revolusi Bulan
Revolusi bulan adalah gerak perputaran Bulan dalam mengelilingi Bumi. Bulan mengelilingi Bumi dalam orbit yang berbentuk elips. Oleh karena Bulan terus beredar mengelilingi Bumi maka tampak perubahan pada bagian Bulan yang terkena sinar matahari. Akibatnya, Bulan sering terlihat berubah bentuk. Perubahan bentuk bulan ini disebut perubahan fase bulan. Satu daur penuh fase bulan terjadi selama 29,5 hari atau satu bulan. Coba, kalian perhatikan beberapa fase bulan berikut ini.


Kenampakan bulan dipengaruhi oleh posisi Bumi, Bulan, dan Matahari. Gambar 9.19 menunjukkan bentuk bulan jika diamati dari Bumi. Separuh permukaan bulan selalu dikenai sinar matahari. Fase-fase bulan dipengaruhi oleh seberapa luas dari separuh permukaan tersebut yang dapat diamati dari Bumi. Berikut fase-fase bulan.
1) Bulan Baru
Pada fase bulan baru, posisi Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Sisi bulan yang gelap menghadap ke Bumi, sehingga Bulan tidak tampak.




2) Bulan Sabit
Seminggu kemudian, setelah bulan baru, bulan yang berbentuk sabit terlihat di langit barat sesudah matahari tenggelam. Sabitnya menjadi semakin lebar hari demi hari hingga menjadi bulan separuh.



3) Bulan Separuh
Separuh permukaan bulan menghadap Bumi dan hanya setengahnya yang terkena sinar matahari. Oleh karena itu, Bulan hanya terlihat separuhnya saja.


4) Bulan Purnama
Seminggu setelah terbentuk bulan sabit atau empat belas hari setelah bulan baru, Bulan telah berpindah ke suatu titik. Pada posisi ini Bumi berada di antara Bulan dan Matahari. Seluruh sisi bulan yang terkena cahaya matahari akan terlihat. Inilah fase bulan purnama.
Setelah bulan purnama, Bulan mulai menyusut, melalui fase bulan separuh, dan akhirnya kembali ke fase bulan baru. Bulan separuh dikatakan mengembang bila kenampakan Bulan semakin besar. Dan, Bulan separuh dikatakan menyusut bila kenampakannya menciut atau menjadi lebih kecil.

Referensi :
Pitoyo, Ari dan Sri Purwaningtyas. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas 6. 2010. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional Bulan cembung.
Sumber gambar : www.mikirbae.com

Penulis : Rahma Dona

No comments:

Post a Comment

POSISI BENDA PADA BIDANG KOORDINAT

  Untuk mengunduh file silahkan klik di sini