Membaca dan menulis merupakan kemampuan yang diajarkan di Sekolah Dasar. Maka sebelum mengajarkan kepada peserta didik tentulah seorang Guru yang profesional memiliki kemampuan membaca dan menulis.
Menentukan pokok pikiran adalah salah satu bagian dari membaca dan mengolah pokok pikiran menjadi sebuah paragraf merupakan kemampuan menulis. Lalu bagaimanakah cara menentukan pokok pikiran pada sebuah paragraf?
Untuk memahami dengan cepat maksud sebuah wacana atau tulisan baik berupa naratif, deskriptif maupun argumentatif maka perlu ditentukan pesan tulisan tersebut. Dengan menentukan pokok pikiran dalam setiap paragraf maka pesan yang terdapat dalam wacana tersebut dapat dipahami sesuai dengan apa yang diinginkan penulis. Pokok pikiran paragraf ini terletak dibagian kalimat utamanya.
Pengertian Pokok Pikiran
Pokok pikiran adalah ide utama dari sebuah paragraf. Pikiran pokok disebut juga pikiran utama, gagasan utama atau gagasan pokok. Setiap paragraf memiliki satu pikiran pokok yang merupakan inti dari pembicaraan yang ada pada paragraf tersebut.
Pikiran pokok dalam suatu paragraf biasanya terdapat di awal, tengah atau akhir paragraf.
Pikiran pokok terdapat dalam kalimat yang paling umum dan biasanya dijelaskan dengan kalimat lain yaitu kalimat-kalimat penjelas sebagai uraian dari pikiran pokok atau gagasan pokok.
Istilah Lain ‘Pokok Pikiran’
Istilah lain ide pokok sangat banyak, antara lain: Ide Pokok, Gagasan utama, Gagasan pokok, Pokok pikiran, Pokok masalah, Pikiran utama, Inti paragraf, Inti masalah, atau Masalah utama.
Pada dasarnya, semua istilah di atas sama saja. Sehingga, jika ditanyakan pengertian gagasan utama, jawabannya sama seperti ide pokok, yaitu inti suatu bacaan. Demikian juga jika yang ditanyakan gagasan pokok, pokok pikiran dan lainnya, jawabannya juga sama, yaitu inti suatu bacaan.
Cara Menentukan Pokok Pikiran
Cara menentukan pokok pikiran pada paragraf sebagai berikut.
- Membaca seluruh kalimat dalam paragraf.
- Menandai kalimat awal, akhir, atau kalimat awal dan kalimat akhir paragraf.
- Menandai pikiran pokok yang terdapat di awal, akhir, atau kalimat awal dan akhir pada paragraf.
Contoh Pokok Pikiran pada Paragraf
Contoh mencari pokok pikiran pada 2 paragraf bacaan berikut ini.
Suku Bangsa di IndonesiaSejak dahulu kala bangsa Indonesia hidup dalam keragaman. Kalimat Bhinneka Tunggal Ika pada lambang negara Garuda Pancasila bukan cuma slogan. Penduduk Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa, agama, bahasa, adat, dan budaya tetapi semua dapat hidup rukun berdampingan. Berdasarkan hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, bangsa Indonesia terdiri atas 1.331 suku.Berdasarkan sensus itu pula, suku bangsa terbesar adalah Suku Jawa yang meliputi 40,2 persen dari penduduk Indonesia. Suku Jawa ini merupakan gabungan dari suku-suku bangsa di Pulau Jawa, yaitu: Jawa, Osing, Tengger, Samin, Bawean, Naga, dan suku-suku lainnya. Suku yang paling sedikit jumlahnya adalah Suku Nias dengan jumlah 1.041.925 atau hanya 0,44 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Namun, suku-suku Papua yang terdiri atas 466 suku, jumlahnya hanya 2.693.630 jiwa atau 1,14 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan etnis Tionghoa jumlahnya sedikit lebih banyak, yaitu 2.832.510 atau 1,2 persen penduduk Indonesia.
Pokok pikiran paragraf pertama pada teks ‘Suku Bangsa di Indonesia’ adalah ‘Bangsa Indonesia hidup dalam keragaman’. Sedangkan pokok pikiran pada paragraf kedua adalah ‘suku bangsa terbesar adalah Suku Jawa’.
Demikian cara menentukan pokok pikiran pada suatu paragraf. Semoga bermanfaat.
Ide pokok adalah ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf. Makanya, nama lain ide pokok adalah gagasan utama. Ide pokok terdapat di kalimat utama dan setiap satu paragraf hanya ada satu ide pokok.
Satu hal yang perlu kamu ingat adalah, kalimat utama ≠ kalimat pertama. Kalimat utama bisa ada di kalimat pertama, bisa pada kalimat terakhir, atau bahkan kalimat pertama dan terakhir.
Ada 5 langkah menemukan ide pokok dengan mudah:
Oke, setelah mengetahui kelima langkah untuk menemukan ide pokok, kita akan langsung praktik ya.
Coba perhatikan paragraf berikut:
Orang yang akan pensiun tidak perlu stres. Pensiun berarti tidak bekerja, tetapi mendapat gaji. Dengan tidak berdinas lagi berarti mereka tidak memiliki beban pikiran terhadap pekerjaan dan banyak waktu luang untuk bersantai. Kalau waktu luang itu bisa dioptimalkan dengan berbagai kegiatan yang positif dan produktif, tentu orang tidak akan terkena stres.
Pada paragraf di atas, ide pokoknya adalah pada kalimat pertama. Yaitu “Tidak perlu stres saat menghadapi pensiun”.
Kenapa?
Kalau kita analisis kalimat-kalimat lain, fungsi mereka hanya sebagai penjelas dari kalimat utama (kalimat pertama). Misalnya, pada kalimat ”Dengan tidak berdinas lagi berarti mereka tidak memiliki beban pikiran terhadap pekerjaan dan banyak waktu luang untuk bersantai”. Kalimat ini mengacu kepada kalimat utama. Tugas dari kalimat ini adalah memberikan “alasan” dari “Mengapa orang yang pension tidak perlu stres.”
Sekarang kita coba contoh lainnya ya:
Bencana banjir lumpur akibat jebolnya tanggul Situ Gintung di Tangerang Selatan menimbulkan berbagai macam penyakit. Beberapa penyakit yang akan timbul sesudah bencana adalah diare, tifus, leptospirosis dan demam berdarah. Masalah kesehatan pada korban dan masyarkat di sekitar lokasi lokasi bencana harus segera diantisipasi. Beberapa penyakit itu muncul karena lingkungan kotor dan sumber air bersih yang tercemar lumpur.
Pada paragraf ini, ide pokoknya adalah “Bencana banjir menimbulkan berbagai penyakit”
Ada yang tahu kenapa?
Ya, seperti yang bisa kita lihat di atas, kalimat lain dalam paragraf ini hanya “menjelaskan” penyakit-penyakitnya. Pada kalimat dua, misalnya. Kalimat tersebut berisi contoh dari penyakit yang ditimbulkan. Di sisi lain, kalimat terakhir menjelaskan penyebab dari munculnya penyakit tersebut.
Jadi, sudah mulai bisa menemukan ide pokok?
Sekarang coba kerjakan soal berikut ya!
No comments:
Post a Comment